Background

Pesan sang guru


Oleh Al-ustadz H.Ahmad Suharto,S.Ag.
Wakil Direktur Kulliyatul Mua'llimin Al-islamiyyah (KMI) PMDG

Bismillahirrahmanirrohim
Assalamualaikum Wr.Wb.

Anak-anakku Alumni KMI Gontor angkatan 2009 yang kami banggakan!
telah banyak pendidikan yang kalian terima , pengetahuan yang kalian serap, pengalaman yang kalian rasakan, selama kalian hidup dialam pendidikan gontor.
semua itu tidak akan bernilai sebelum kalian internalisasikan dalam diri. pengetahuan tidak pernah menjadi ilmu sebelum meresap kedalam hati, menumbuhkan kesadaran, membuat pencerahan, mengokohkan keyakinan yang membentuk karakter kepribadianmu. ilmu bukanlah dengan banyak hapalan dan riwayat. tetapi ia hakikatnya adalah cahaya yang dimasukkan Allah kedalam hati seorang hambanya.
" Al-ilmu Nuur" ,ilmu adalah cahaya ,cahaya yang menerangi hidup kita menyinari suluk dan tingkah laku kita, membimbing kita untuk memilah antara yang hak dan bathil, antara yang baik dan yang buruk.
Ketika seorang arab badui datang menghadap Nabi dan memohon beliau membacakan ayat-ayat alqur'an, setelah mendengarkan dua ayat terakhir surat Alzilzalah "maka barangsiapa melakukan perbuatan baik, meskipun hanya sebesar biji zarah,niscaya ia akan melihatnya . dan barangsiapa yang melakukan perbuatan jelek, meskipun hanya sebesar biji zarah niscaya ia pun akan menyaksikannya", ia berkata kepada nabi, " cukup dua ayat ini saja bagi saya, saya akan melaksanakannya secara konsisten selama sisa hidup saya", maka nabi bersanda " Insharafa arrajulu wa huwa faqih". orang itu telah kembali dalam keadaan faqih (sangat memahami agama).
sekarang bandingkan dengan posisi anda dengan arab badui tersebut, ia hanya mempelajari dua ayat Al-qur'an , namun diserap dengan penuh keyakinan dan berupaya untuk melaksakannya secara konsisten, sehingga nabi muhammad SAW menjulukinya sebagai orang yang faqih. berapa banyak ayat, hadist, dan hikmah yang telah kalian pelajari ,namun tanyakan dalam diri anda , seberapa banyak yang menghujam dalam hati anda, menjadi sebuah keyakinan, pedoman hidup dan cahaya yang menyinari langkah-langkah kehidupan kalian?
demi allah. berbagai macam pengetahuan yang kalian pelajari, hafalkan dan fahami untuk menjawab ujian, belum pernah mencapai derajat ilmu, sebelum menjelma dalam akhlak,sikap,tingkahlaku dan amal perbuatan nyata. demi allah, kalian lebih berhak disebut faqih daripada arab badui tersebut, karena ilmu yang kalian pelajari sangat melimpah, asalkan kalian yakini sebagai prinsip kehidupan dan amalkan dalam kenyataan.
demi Allah,ilmu akan menjadin hujjah yang membela kita dihadapan Allah kelak, bila kita amalkan, sebaliknya akan menjadi hujjah yang mempersulit posisi kita bila kita abaikan.
itulah hakikat ilmu, manfa'at ilmu, buah ilmu "keyakinan dan amal perbuatan".
selamat berjuang mengamalkan ilmu kalian dimasyarakat, anak-anakku tercinta. waffaqumullah lima yardahu

wassalam, gontor 4 juli 2009      



















































Categories: Share

Leave a Reply